Labuan Bajo, 21 Agustus 2022. Kebakaran hutan pada padang sabana di wilayah kerja Resort Gili Lawa – Pulau Gili Lawa Darat kembali terjadi pada tanggal 21 Agustus 2022 silam. Menindaklanjuti kebakaran hutan pada padang sabana di Resort Gili Lawa, Balai Taman Nasional Komodo memutuskan untuk melakukan penutupan sementara Resort Gili Lawa dari kunjungan wisatawan dalam rangka percepatan pemulihan ekosistem di dalam kawasan. Resort Gili Lawa akan ditutup sementara hingga ekosistem sabana di Pulau Gili Lawa Darat terpulihkan. Sebelumnya, kebakaran hutan di Pulau Gili Lawa Darat pertama kali terjadi pada tanggal 1 Agustus 2018 dan berujung pada penutupan sementara Resort Gili Lawa selama 3 tahun dari kunjungan wisatawan.
Adapun kronologis kebakaran bermula saat petugas Resort Gili Lawa melihat adanya kepulan asap dari arah selatan jalur trekking Puncak Gili Lawa. Petugas Resort Gili Lawa (3 orang) bersama dengan petugas dari Resort Loh Wenci-Sape (3 orang) yang sedang berada di lokasi bergegas menuju lokasi titik api pertama dan melakukan upaya pemadaman kebakaran pertama dan segera meminta bantuan personil ranger tambahan dari Kantor Balai Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo.
Tim ranger dari Labuan Bajo tiba di lokasi kebakaran pada pukul 17:00 WITA dengan membawa sebanyak 15 orang tenaga tambahan untuk mematikan api di area perbukitan. Tenaga tambahan dari Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) Kampung Komodo sebanyak 20 orang personil juga dikerahkan dan turut membantu pemadaman api dengan membawa sejumlah peralatan, diantaranya: gepyok, sabit, dan perlengkapan pemadaman api lainnya. Pada saat pemadaman api dilakukan, jumlah titik api yang muncul belum dapat diperkirakan. Tim terus berupaya melakukan pemadaman api hingga pukul 19:00 WITA, namun api terpantau masih menyala pada wilayah bukit bagian utara.
Kobaran api di area kebakaran mulai dapat dikendalikan oleh seluruh tim ranger dan MPA pada pukul 21:10 WITA. Tim terus melakukan upaya penyisiran perbukitan untuk memantau kemungkinan adanya titik-titik api baru atau titik api yang terlewati oleh petugas. Tim memutuskan untuk bermalam di lokasi untuk memastikan kebakaran hutan pada padang sabana terkendali dan padam sepenuhnya.
Tim memperkirakan luas area yang terbakar di Pulau Gili Lawa Darat mencapai 45 Ha setelah menelusuri dan menganalisa total luasan area terbakar secara spasial. Tim masih menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran pada wilayah perbukitan jalur trekkingGili Lawa. Namun merujuk kepada informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang terkait Peringatan Dini Cuaca Wilayah Nusa Tenggara Timur Tanggal 19 – 21 Agustus 2022, disampaikan bahwa wilayah Kabupaten Manggarai Barat mengalami potensi angin kencang. Angin kencang tersebut perlu diwaspadai karena bersifat kering di musim kemarau dan dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur.
Sumber : Balai Taman Nasional Komodo
Penanggung Jawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo – Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)
Penulis Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama – Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)
Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama – Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)
Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+62811 – 382 – 90000)