Pengelolaan Taman Nasional Komodo telah dimulai jauh sejak abad ke-19 saat kawasan ini masuk ke dalam wilayah Kesultanan Bima dan berada dalam pengendalian Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di Reo, Flores.

Sejak pertama kali biawak komodo diperkenalkan ke publik global, biawak komodo di Pulau Komodo mendapatkan tekanan eksploitasi untuk kepentingan penelitian dan kebun binatang di luar negeri. Berbagai upaya pengiriman biawak komodo ke Amerika Serikat dan Eropa diupayakan oleh Pemerintah Hinda Belanda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, hingga pada akhirnya Pemerintah Hindia Belanda sendiri mulai khawatir akan kelestarian populasi biawak komodo di Pulau Komodo sehingga menekan Sultan Bima dan berbagai penguasa daerah saat itu untuk mengeluarkan keputusan perlindungan bagi biawak komodo di Pulau Komodo.

Upaya perlindungan yang dilakukan oleh Kesultanan Bima, Kerajaan Manggarai, dan Residen Timor berlanjut dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sejak merdeka sampai dengan saat ini. Rangkaian sejarah Pengelolaan Taman Nasional Komodo sejak abad ke-19 membuat Taman Nasional Komodo adalah menjadi salah satu kawasan konservasi yang memiliki catatan perjalanan giat konservasi yang penting dan cukup lengkap untuk dipelajari oleh masyarakat saat ini.

Tonggak Sejarah Taman Nasional Komodo 1910 - 2013

1910

JKH Van Steyn Van Hensbroek memperkenalkan biawak Komodo ke dunia.

1912

Peter A. Ouwens memberikan nama ilmiah Varanus komodoensis ouwens.

1926

Penerbitan Surat Keputusan Kesultanan Bima dan Surat Keputusan Kerajaan Manggarai Tentang Perlindungan Biawak Komodo.

1927

Penerbita Surat Keputusan Resident Timor Tentang Perlindungan Biawak Komodo.

1938

Penetapan Suaka Margasatwa Pulau Rinca dan Suaka Margasatwa Pulau Padar.

1965

Penetapan Suaka Margasatwa Pulau Komodo.

1977

Penunjukan sebagai ‘Cagar Biosfer Komodo’ dalam program Man and Biosphere Reserve oleh The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).

1980

Penunjukan sebagai Taman Nasional Komodo.

1991

  • Penetapan sebagai ‘Situs Warisan Dunia’ oleh UNESCO.
  • Penetapan biawak Komodo sebagai Satwa Nasional oleh Presiden Soeharto.

2013

Penetapan sebagai salah satu New 7 Wonders (Nature) oleh New 7 Wonders Foundation.

Potret Lawas Labuan Bajo & Taman Nasional Komodo

Labuan Bajo, tempat Suku Bajo berlabuh di bumi Nusa Tenggara Timur Indonesia, turut menjadi destinasi yang menyimpan catatan sejarah yang penting. Perubahan demi perubahan baik secara sosial maupun ekonomi terjadi di Labuan Bajo, akibat adanya Taman Nasional Komodo yang sangat bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

Sebelum Tahun 1950

Tahun 1951 - 2000

Tahun 2000 - Saat ini

SK Residen Timor - Perlindungan Komodo

Dukungan Konservasi Residen Timor

Bukti catatan sejarah menguatkan bahwa upaya perlindungan biawak komodo telah dimulai sejak zaman kolonialisme Hindia Belanda di Indonesia.

Kala itu, Gubernur Jenderal Hindia-Belanda menginstruksikan agar Kesultanan Bima dan Pemerintah Otonomi terkait melindungi sumber daya alam, khususnya biawak komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo. Keputusan perlindungan terhadap biawak komodo juga senada disampaikan untuk dipatuhi oleh seluruh Residen Timor

Balai Taman Nasional Komodo

Website Resmi Balai Taman Nasional Komodo

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Logo

Developed by Humas Balai Taman Nasional Komodo

Copyright © 2023. All rights reserved.