Labuan Bajo, 18 Agustus 2023. Enam mahasiswa prodi Ilmu Kehutanan Universitas Mataram diberikan kesempatan oleh Balai Taman Nasional Komodo untuk magang di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Keenam mahasiwa prodi Ilmu Kehutanan Universitas Mataram ini dinyatakan lolos seleksi program magang Junior Park Ranger Balai Taman Nasional Komodo yang dilaksanakan mulai tanggal 21 Juni – 18 Agustus 2023.

Setiap mahasiswa magang diwajibkan untuk memiliki satu judul miniriset dengan konsep Small Scale Reseach (SSR) yang dilaksanakan selama durasi pembelajaran mahasiswa  di  kawasan  Taman  Nasional  Komodo.  Data  dan  informasi  yang  diperoleh selama kegiatan SSR ini diharapkan dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai data akhir skripsi/tugas akhir di universitas sehingga memberikan kemudahan dan efisiensi waktu bagi penyelesaian kewajiban tersebut. Rencana dan hasil pelaksanaan SSR ini harus dipresentasikan dihadapan pimpinan dan seluruh  staf  Balai  Taman  Nasional  Komodo  sebagai  salah  satu  pemenuhan  kewajiban  dalam program magang. Seluruh pelaksanaan penelitian dan magang di Balai Taman Nasional Komodo disupervisi oleh Muhammad Ikbal Putera, PEH Ahli Muda.

Syaiful Imam, salah satu dari enam mahasiswa Ilmu Kehutanan Universitas Mataram memilih topik SSR mengenai identifikasi karakterisitik sarang burung gosong kaki merah (Megapodius reinwardt) di Resort Loh Baru, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I, Balai Taman Nasional Komodo. Syaiful tertarik mempelajari burung gosong karena merupakan satwa penting dalam siklus hidup biawak komodo (Varanus komodoensis) di Taman Nasional Komodo. Berdasarkan penelusuran studi literatur, didapatkan informasi bahwa setidaknya terdapat tiga tipe sarang biawak komodo dimana salah satunya yaitu sarang gundukan, dibuat oleh burung gosong secara alami. Dinamika pembuatan dan penggunaan sarang gundukan oleh biawak komodo dan burung gosong menjadi sesuatu yang menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh Syaiful sebagai mahasiswa kehutanan. Syaiful memilih Resort Loh Baru di Pulau Rinca sebagai lokus SSR karena lembah Loh Baru memiliki karakteristik ekosistem yang unik berupa hutan gugur terbuka dan hutan daratan rendah yang lebih rimbun dan hijau, dibandingkan dengan beberapa lembah lain di Pulau Rinca yang didominasi oleh ekosistem padang sabana.

Syaiful berusaha mengkaji dan memetakan jumlah sarang dan status aktif/tidak aktif sarang burung gosong yang terdapat di lembah Loh Baru, Resort Loh Baru SPTN Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo. Dalam proses pengumpulan datanya, Syaiful dibantu oleh Petugas Resort Loh Baru, Muhammad Ikbal dan Faustino Abi Septano Parera, serta rekan mahasiswa Ilmu Kehutanan Universitas Mataram, Cintana Cahya Ramadhella. Syaiful menemukan 6 sarang gundukan yang diduga  dimanfaatkan  oleh  biawak  komodo  dan  sebagian  digunakan  oleh  burung  gosong. Berdasarkan hasil observasi bersama petugas, Syaiful menduga terdapat 1 sarang aktif, 4 sarang yang digunakan oleh biawak komodo, dan 1 sarang tidak aktif yang tidak lagi digunakan oleh biawak komodo ataupun burung gosong. Syaiful melihat bahwa sarang burung gosong aktif memiliki banyak sersah daun daun kering dan lubang masuk sarang, yang biasanya berjumlah 5-6 lubang yang berada di atas permukaan sarang dengan ukuran lubang yang kecil, serta tekstur tanah yang tidak keras. Berbeda halnya dengan sarang gundukan yang dimanfaatkan oleh biawak komodo dimana pada permukaan atas sarang bersih dari serasah dan terdapat dipenuhi jejak komodo serta ditemukan lubang sarang dengan ukuran yang cukup besar, serta memiliki tekstur tanah yang keras. Berdasarkan hasil identifikasinya, Syaiful berhasil membuat peta sebaran sarang burung gosong di Resort Loh Baru, SPTN Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo.

Supervisor program magang Junior Park Ranger Balai Taman Nasional Komodo, Muhammad Ikbal Putera, berharap agar mahasiswa prodi Ilmu Kehutanan dari Universitas Mataram selanjutnya yang tertarik melakukan magang di Balai Taman Nasional Komodo menjadi lebih siap dan matang karena telah memiliki senior/mahasiswa pendahulu yang telah berhasil melaksanakan rangkaian program magang sampai dengan selesai. Kesempatan magang ini terbuka sepanjang tahun bagi mahasiswa yang tertarik belajar langsung pada kawasan konservasi di Indonesia.

Sumber: Balai Taman Nasional Komodo (SIARAN PERS No: PG.27/T.17/TU/HMS.3/8/2023)

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo – Hendrikus Rani Siga, S.Hut., M.Sc. (+6281353363519)

Penulis Berita: Mahasiswa Prodi Kehutanan Universitas Mataram – Syaiful Imam (+6281237383520)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda – Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6281138290000)

Balai Taman Nasional Komodo

Website Resmi Balai Taman Nasional Komodo

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Logo

Developed by Humas Balai Taman Nasional Komodo

Copyright © 2023. All rights reserved.