Labuan Bajo, 30 Juli 2021. Balai Taman Nasional Komodo membuka kesempatan magang dan penelitian bagi mahasiswa perguruan tinggi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan dari Universitas Brawijaya berhasil lolos seleksi administrasi magang Balai Taman Nasional Komodo pada tanggal 15 Juni 2021 dan diikutsertakan dalam berbagai kegiatan pengelolaan kawasan.
Sebagai bagian dari kegiatan magang di Balai Taman Nasional Komodo, Fajar Bagus Sujiwo (mahasiswa semester 6 Prodi Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya) berpartisipasi dalam kegiatan monitoring terumbu karang di Pulau Mangiatan Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Balai Taman Nasional Komodo bersama petugas dan masyarakat Desa Papagarang pada tanggal 7 – 10 Juli 2021. Monitoring terumbu karang dilakukan untuk memantau perubahan kondisi/kesehatan ekosistem terumbu karang di suatu area dalam jangka panjang. Hal ini penting karena informasi yang diperoleh dapat menjadi bahan pertimbangan Balai dalam memformulasikan kebijakan pengelolaan.
Fajar diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman kerja langsung di lapangan. Ande Kefi dan Yunias Jackson Benu (Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Komodo) mempraktikan teknik monitoring terumbu karang dengan metode Line Intercept Transect sepanjang 50-meter dimana setiap lifeforms yang berada di bawah garis transek dicatat sebagai data untuk menghasilkan persentase tutupan karang yang mewakili kondisi area tersebut.
Berdasarkan kegiatan monitoring terumbu karang di Pulau Mangiatan diperoleh informasi bahwa persentase tutupan karang mencapai 69,46%. Menurut Laporan COREMAP (2019) persentase ini termasuk ke dalam kategori ‘Baik’. Karang di Pulau Mangiatan didominiasi oleh lifeforms Acropora branching.
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan monitoring terumbu karang merupakan bentuk pengalaman kerja yang dapat diberikan Balai Taman Nasional Komodo kepada mahasiswa. Pengalaman ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk membandingkan antara pengalaman dengan teori yang telah dipelajari di universitas. Mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis dan mampu menganalisa situasi dan kondisi alam merujuk kepada dua perspektif berbeda.
Sumber : Balai Taman Nasional Komodo
Penulis: Fajar Bagus Sujiwo (Mahasiswa Magang Universitas Brawijaya) | Penyunting: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S.