Labuan Bajo, 13 Maret 2023. Balai Taman Nasional Komodo membuka kesempatan magang dari berbagai bidang keilmuan diluar ilmu kehutanan, termasuk ilmu kelautan, utamanya sejak tahun 2021 lalu. Kali ini, Balai Taman Nasional Komodo menerima permohonan magang mahasiswa program studi (Prodi) Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) di Taman Nasional Komodo yang dilaksanakan selama lebih dari 50 hari kerja mulai dari tanggal 26 Januari – 14 Maret 2023. Zahra Tufaila Pambudi menyelenggarakan magang riset dengan mengkaji profil pantai di wilayah pesisir Pantai Long Beach, Pulau Padar – Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Balai Taman Nasional Komodo.
Zahra tertarik mendalami informasi mengenai profil pantai Long Beach Padar yang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang kerap dikunjungi wisatawan. Sebagai salah satu destinasi perairan favorit, Zahra ingin berkontribusi bagi pengelolaan Taman Nasional Komodo dengan menyediakan informasi nilai derajat dan persentase kemiringan pantai serta kelas klasifikasinya. Pada tanggal 18 Februari 2023 lalu, Zahra didampingi oleh Arif Ardianto Sofian (Polisi Kehutanan Ahli Pertama/Kepala Resort Padar Utara) memulai kajiannya dengan membuat enam peta transek pengamatan dengan ukuran 5 – 11 meter di sepanjang pantai Long Beach Padar. Zahra berusaha mengestimasi nilai kemiringan pantai dengan cara mengukur dan menghitung ketinggian serta kemiringan pantai yang dilakukan dari batas muka terendah pasang surut dengan menggunakan instrumen water pass dan mistar untuk selanjutnya ditampilkan dalam bentuk peta spasial.
Zahra juga melakukan analisa tingi gelombang laut untuk mengetahui hubungan antara gelombang laut di perairan Flores dengan tingkat kemiringan pantai Long Beach Padar. Dalam pelaksanaannya, Zahra juga turut dibantu oleh petugas Resort Padar Utara dan dua siswa magang dari SMKN 3 Komodo yang berpartisipasi aktif belajar mengenal metode pengukuran profil pantai di Pulau Padar bersama mahasiswa kelautan. Para siswa magang tampak antusias membantu pengukuran dan tidak menghiraukan panasnya terik matahari di pesisir pantai Pulau Padar.
Berdasarkan data perhitungan derajat dan persentase kemiringan pantai di Long Beach Padar, diperoleh informasi bahwa kemiringan pantai Long Beach termasuk pada klasifikasi kelas landai- miring dengan rata-rata persentase pada setiap transeknya mencapai 7-11%, serta memiliki potensi terjadinya perubahan garis pantai. Menariknya, pantai Long Beach Padar yang landai dan berpasir kuarsa serta dikelilingi oleh ekosistem terumbu karang yang sehat, menjadi lokasi favorit bagi peneluran penyu hijau dan sisik di Taman Nasional Komodo. Merujuk kepada Laporan Pelaksanaan Kegiatan Monitoring Sarang Bertelur Penyu di Padar Utara Tahun 2020, diketahui bahwa pesisir pantai Long Beach Padar menjadi habitat bagi 9 sarang telur penyu. Penyu-penyu tersebut tampak memiliki kecenderungan untuk membuat sarang disekitar vegetasi rumput lari (Spinifex littoreus). Berdasarkan analisa mahasiswa, hal ini dapat disebabkan karena akar vegetasi rumput lari dapat mengikat butiran pasir dan menghindari terjadinya keruntuhan pasir yang mempermudah mobilitas penyu dalam melakukan penggalian dan penelurannya. Vegetasi menjadi salah satu komponen dan indikator penting bagi pelestarian penyu karena turut melindungi telur penyu dari sinar matahari langsung, mencegah dampak suhu tinggi, dan melindungi sarang dari gangguan predator alpha di Pulau Padar yaitu biawak komodo (Varanus komodoensis).
Sementara berdasarkan data kemiringan pantai yang diperoleh, Zahra menekankan kepada pengelola mengenai pentingnya menjaga kelestarian ekosistem pantai Long Beach Padar karena memiliki banyak peran dan manfaat bagi wisatawan dan satwa liar di sekitarnya. Zahra berharap agar metode dan data yang diperoleh dalam kegiatan magang riset ini dapat mendukung ketersediaan data dan informasi bentuk profil pantai. Data tingkat kemiringan pantai Long Beach Padar juga dapat dijadikan sebagai data awal/dasar (T0) untuk selanjutnya dilakukan pemantauan kemiringan berkala di pantai Long Beach dan atau pantai lainnya yang menjadi destinasi wisata alam Taman Nasional Komodo. Zahra berharap agar data pengamatan magang risetnya dapat mengawali penilaian dampak perubahan iklim dan aktivitas wisatawan pada ekosistem pantai, serta merekomendasikan agar Balai Taman Nasional Komodo dapat memberlakukan pengaturan daya dukung daya tampung pada ekosistem pantai agar tetap alam tetap lestari. Zahra turut berharap agar keaktifannya belajar di Taman Nasional Komodo dapat memperkuat motivasi mahasiswa Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan lingkup perguruan tinggi lainnya di Indonesia untuk melakukan kegiatan magang riset di kawasan konservasi, khususnya Taman Nasional Komodo.
Sumber: Balai Taman Nasional Komodo
Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo – Hendrikus Rani Siga, S.Hut., M.Sc. (+6281353363510)
Penulis Berita: Mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman – Zahra Tufaila Pambudi (+6281283621221)
Penyunting Berita:
- Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama – Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)
- Polisi Kehutanan Ahli Pertama – Arif Ardianto Sofian, S.Si. (+6285713254775)
Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6281138290000)