Labuan Bajo, 25 September 2021. Kirana Raditya mengkaji perbedaan karakteristik sarang biawak komodo (Varanus komodoensis) pada hutan savana dan monsun di Taman Nasional Komodo pada tanggal 13 – 20 September 2021. Penelitian ini dilakukan sebagai syarat utama kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan program Sarjana (S1) di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan karakteristik sarang komodo pada dua tipe ekosistem yang berbeda. Kirana didampingi oleh Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Komodo dan Yayasan Komodo Survival Program (KSP) mencapai lima lembah di Pulau Komodo sebagai lokasi penelitian, diantaranya: lembah di Loh Sebita, Loh Liang, Loh Wau, Loh Lawi, dan semenanjung utara Kampung Komodo.
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dimana peneliti mendatangi koordinat sarang komodo yang telah didata pada tahun 2002. Peneliti juga mendatangi sarang-sarang komodo baru berdasarkan informasi yang diperoleh dari jagawana Balai Taman Nasional Komodo dan tim KSP sebagai tambahan data dan informasi penelitian. Peneliti memperoleh total 25 sampel sarang komodo yang terdiri dari 6 sarang bukit yang ditemukan di ekosistem savana, 18 sarang gundukan, dan 1 sarang tanah yang ditemukan di ekosistem monsun. Peneliti melakukan pengukuran karakteristik sarang dan analisis vegetasi pada 16 sarang yang menjadi sampel penelitian.
Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa semua sarang yang berada di ekosistem savana bertipe galian bukit, sedangkan sarang yang ditemukan di hutan monsun memiliki tipe gundukan dan galian tanah. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang cukup terlihat dari segi tipe sarang yang dipilih oleh komodo pada vegetasi savana dan hutan monsun. Namun untuk mendapatkan kesimpulan secara ilmiah, data yang diperoleh masih perlu dianalisis lebih lanjut.
Sarang komodo merupakan komponen habitat yang sangat berkaitan dengan proses reproduksi komodo. Pembaharuan informasi mengenai kondisi habitat komodo sangatlah diperlukan guna mendukung perencanaan pengelolaan yang lebih baik. Penelitian mengenai komodo dapat menjadi salah satu upaya bagi para akademisi khususnya mahasiswa, untuk dapat memberikan kontribusi terhadap usaha pelestarian komodo. Penelitian mengenai perbedaan karakteristik sarang pada tipe tutupan lahan yang berbeda merupakan salah satu upaya peneliti dalam menambah informasi mengenai habitat komodo, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai acuan atau bahan pertimbangan dalam pengelolaan komodo dan habitatnya sesuai dengan kondisi yang ada.
Sumber : Balai Taman Nasional Komodo
Penulis: Kirana Raditya (Mahasiswa S1 Kehutanan Universitas Gadjah Mada) | Penyunting: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S.