Labuan Bajo, 07 Juli 2023 – Muhammad Ikbal Putera, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Ahli Muda Balai Taman Nasional Komodo kembali mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas pegawai melalui program kepemimpinan “BEKAL Pemimpin 3.0” yang diselenggarakan dan dibiayai penuh oleh Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) pada tahun 2023. Sebanyak 62 pemimpin muda Indonesia kembali dikumpulkan oleh Yayasan UID untuk meneruskan rangkaian pembelajaran dan implementasi Teori-U pada sesi Deep Dive Workshop bertempatkan di UID Campus Bali, Kura-Kura Bali, Provinsi Bali, mulai tanggal 02 – 07 Juli 2023.
BEKAL Pemimpin berupaya melahirkan para pemimpin muda yang mencita-citakan masa depan pengelolaan sumber daya alam Indonesia yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berkearifan lokal. Untuk mewujudkan visi tersebut, para peserta didorong untuk dapat mengayomi pengelola sumber daya alam yang berkesadaran sistem dan mendukung inovasi untuk transformasi pengelolaan sumber daya alam. Perjalanan pembelajaran yang para peserta BEKAL Pemimpin 3.0 perlu ikuti adalah Foundation Workshop (Makassar), Sensing Workshop (Daring), Deep Dive Workshop (Bali), Prototype Workshop (Daring dan Lokasi Pilihan), Final and Graduation (Jakarta).
Sebelumnya, para peserta BEKAL Pemimpin 3.0 telah mengikuti Foundation Workshop yang diselenggarakan di Makassar pada tanggal 10 – 13 Mei 2023. Seusai Foundation Workshop, para peserta mengikuti Sensing Workshop yang diselenggarakan secara daring pada tanggal 6 – 10 Juni 2023. Perjalanan pembelajaran Bekal Pemimpin saat ini adalah Deep Dive Workshop yang memusatkan proses pembelajaran pada sebuah pertanyaan kunci, “Siapakah kamu dan apa yang sudah kamu perbuat untuk dirimu dan orang-orang disekelilingmu?” Pertanyaan klise yang ternyata tidak mudah menjawabnya. Para peserta ‘dibedah’ jati dirinya dan diminta menggali jawaban atas sebuah pertanyaan kunci tersebut yang memuncul berbagai reaksi emosi yang menyentuh ke lubuk hati terdalam masingmasing peserta.
“BEKAL Pemimpin memang sangat berbeda dari program pelatihan kepemimpinan yang pernah Saya ikuti sebelumnya. Tidak ada program diklat kepemimpinan seperti ini di Indonesia”, tutur Muhammad Ikbal Putera saat mengikuti sesi Deep Dive Workshop di Bali.
Pada Deep Dive Workshop, peserta BEKAL Pemimpin 3.0 diajak mengimplementasikan Teori-U dan belajar memetakan sebuah isu sosial dengan menggunakan instrumen transformasi iceberg yang mendeskripsikan isu tersebut secara kualitatif. Peserta diajarkan untuk mengidentifikasi kejadian/gejala permasalahan, pola perilaku, struktur sistem, dan model mental para elemen dalam sistem tersebut. Untuk dapat mempraktikan instrumen ini, para peserta dibagi ke dalam kelompok kecil dan diajak pergi mengunjungi beberapa destinasi yang telah ditentukan. Kali ini, Ikbal diajak mengunjungi Desa Serangan dan berkunjung ke beberapa destinasi di dalamnya, meliputi: Pura Sakenan, Masjid As-Syuhada yang dipercaya merupakan masjid tertua di Bali, Turtle Conservation and Education Center, dan Kura-Kura Bali Community Partnership Workshop. Usai melakukan kunjungan lapang, Ikbal dan anggota kelompoknya diminta untuk menggunakan instrumen transformasi iceberg berdasarkan isu sosial yang telah diamati pada setiap destinasi yang telah dikunjungi.
“Instrumen ini luar biasa. Saya tidak boleh judgmental terhadap suatu hal. Kita harus bisa melihat isu tersebut dari berbagai sudut pandang dengan konstruktif dan objektif. Belajar lebih banyak untuk aktif mendengar daripada aktif berbicara”, ujar Ikbal usai melaksanakan pengisian transformasi iceberg.
Momen lain saat Deep Dive Workshop yang Ikbal rasakan adalah banyaknya kepahitan yang dirasakan oleh para pemimpin muda Indonesia ini. “Saya merasa se-frekuensi dengan teman-teman disini. Saya berpikir kepahitan ini hanya Saya yang merasakan, tapi ternyata semua orang punya rasa pahitnya masing-masing, dan kita semua mampu melewatinya, bahkan tidak sedikit yang justru memberikan cahaya bagi orang lain untuk maju atas pengalaman pahit yang telah dilalui. Saya bangga bisa menjadi bagian dari BEKAL Pemimpin 3.0”, tambah Muhammad Ikbal Putera refleksi dan perasaan yang Saya rasakan usai melakukan sesi journaling dan mindfulness seorang diri.
Para peserta diminta untuk mencintai dan menyayangi dirinya sendiri, sebelum lebih memperhatikan orang lain. Para peserta diminta menuliskan surat cinta (love letter) untuk diri sendiri pada buku yang telah disediakan dan memperoleh waktu 120 menit untuk merenung dan mendalami jati diri.
Pada hari terakhir Deep Dive Workshop, Ikbal merasa energized dan penuh harapan. “Perjalanan pembelajaran Deep Dive Workshop ini seperti naik roller coaster. Saya jatuh sampai hancur berkeping-keping dibuatnya pada hari pertama dan kedua. Namun, perlahan dibentuk dan dirangkai ulang hingga menjadi pribadi yang lebih berkesadaran, lapang dada, damai, dan penuh harapan. Baru kembali dari Jeju, langsung dibina di Bekal Pemimpin, capeknya bukan main, tapi bahagianya tidak hilang-hilang”, tutur Muhammad Ikbal Putera kepada salah satu panitia ketika ditanya situasi perasaannya.
Selain Muhammad Ikbal Putera, dua pemimpin muda lainnya pada BEKAL Pemimpin 3.0 yang merupakan pegawai Direktorat Jenderal KSDAE adalah Eka Susanti (Direktorat PJKKK) dan Donatus Awujani (Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih). Kami berharap saat BEKAL Pemimpin 4.0 dibuka nanti pada tahun 2025, tetap ada peserta dari Direktorat Jenderal KSDAE. “Program BEKAL Pemimpin, bukan pelatihan kepemimpinan sembarangan. Banyak harapan dan mimpi bersama di dalamnya”, tutup Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda Balai Taman Nasional Komodo, Muhammad Ikbal Putera.
Sumber : Balai TN Komodo
Penulis dan Penyunting Berita : Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda)