Labuan Bajo, 31 Mei 2022. Program Ranger Goes to School Balai Taman Nasional Komodo dipresentasikan Pengendali Ekosistem Hutan Pertama Balai Taman Nasional Komodo, Muhammad Ikbal Putera, pada acara 2nd Asia Parks Congress pada tanggal 24 – 29 Mei 2022 di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Ikbal selaku koordinator pengajar Ranger Goes to School meyakini bahwa dalam mengelola kawasan Taman Nasional Komodo tidak dapat dilakukan tunggal oleh lulusan ilmu kehutanan ataupun hanya pegawai Balai Taman Nasional Komodo, namun juga perlu melibatkan bidang keilmuan lain dan para pemangku kepentingan lain di Labuan Bajo. Selain itu, program Ranger Goes to School ini juga dipercaya menginsiprasi mantan Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno, yang mencetuskan program ‘KSDAE Mengajar’ pada tahun 2022 yang semestinya diselenggarakan di seluruh UPT Taman Nasional/BBKSDA/BKSDA se-Indonesia.
Program ini sendiri mulai dilaksanakan sejak Januari 2022 dan diperkirakan akan selesai pada Juni 2022 mengikuti periode belajar mengajar siswa menengah atas/kejuruan di Indonesia. Program ini telah diujicobakan pada 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Manggarai Barat. Jumlah siswa yang mendapatkan pengajaran ‘Pendidikan Konservasi Taman Nasional Komodo’ ini mencapai 427 siswa dengan frekuensi pengajaran sebanyak 15 kelas dalam 3 sekolah setiap minggunya. Program ini dirancang dengan memuat 12 sub mata ajar dan 2 kali ujian, menjadikan program ini berbeda dengan program pendampingan kependidikan yang biasanya dilakukan. Jumlah pengajar yang tergabung dalam program Ranger Goes to School adalah sebanyak 21 orang yang terdiri dari 15 orang pejabat fungsional binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pengendali Ekosistem Hutan, Penyuluh Kehutanan, dan Polisi Kehutanan), 4 orang praktisi bidang bidang kepariwisataan, 1 orang praktisi bidang bisnis dan kewirausahaan, serta 1 orang chef professional.
Menjadi pembicara pertama di panggung yang dirancang dengan gaya menyerupai Ted X Talks, Ikbal memulai pemaparan dengan menceritakan identitas dan pengalaman diri, memperkenalkan Taman Nasional Komodo ke muda mudi dunia, lalu mulai menunjukan wajah para pengajar Ranger Goes to School satu per satu di hadapan seluruh audiens. Berbagai potret kegiatan belajar mengajar di kelas ditunjukan dan segala capaian program Ranger Goes to School juga disampaikan dalam kesempatan singkat ini. Sebagai penutup, Ikbal meminta waktu khusus kepada penyelenggara untuk memutarkan video singkat Ranger Goes to School yang dibuatnya bersama penyunting video di Balai Taman Nasional Komodo, Dimitri Hanzalla (Polisi Kehutanan Pemula) beserta rekan-rekan pengajar dalam program ini.
Audiens sangat tertarik dan terinspirasi setelah mendengarkan paparan program Ranger Goes to School dari Ikbal. Pertanyaan banyak diajukan oleh muda mudi yang hadir dan banyak para pemangku kepentingan yang ingin mempelajari lebih lanjut program tersebut dan berniat melakukannya di negaranya masing-masing. Setidaknya seorang guru Sekolah Dasar dari Malaysia sangat tertarik dan ingin mengundang para pengajar Ranger Goes to School untuk memberikan materi kepada siswa-siswinya secara virtual. Hal ini tentu membuat para pengajar Ranger Goes to School terharu dan bangga bahwa kegiatan pendampingan kependidikan yang dilaksanakan dengan usaha keras selama empat bulan terakhir dapat didengar oleh muda mudi dari negara lain dan mendapatkan apresiasi tinggi bahwa memang program seperti ini penting dan perlu dilakukan.
Para pengajar Ranger Goes to School berharap bahwa setelah selesai empat bulan kegiatan belajar mengajar, program ini dapat dikembangkan lebih sistematis dan terencana kedepannya. Salah satu capaian selanjutnya adalah mengompilasi seluruh sub mata ajar menjadi satu kesatuan modul ajar. Modul tersebut nantinya akan diadvokasi ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mendapatkan reviu dan persetujuan untuk dijadikan muatan lokal bagi pelajar tingkat SMA/SMK di Kabupaten Manggarai Barat. Jika disetujui, maka para pengajar Ranger Goes to School dapat fokus mengadakan Training of Trainers (ToT) guru-guru SMA/SMK di Kabupaten Manggarai Barat untuk mengajarkan modul ajar yang telah disusun baik. Para pengajar sangat berharap bahwa partisipasi koordinator pengajar Ranger Goes to School di kegiatan ini dapat memberikan semangat dan teladan bagi insan muda KLHK lain untuk turut berkarya di kancah internasional.
Sumber : Balai Taman Nasional Komodo
Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo – Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)
Penulis Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama – Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)
Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama – Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)
Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6282145675612)