Labuan Bajo, 16 Juli 2021. Petugas Resort Padar Utara dan Resort Papagarang Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Balai Taman Nasional (TN) Komodo mengoordinasi upaya pemulihan ekosistem dengan transplantasi terumbu karang di Pulau Mangiatan bersama masyarakat Desa Papagarang. Transplantasi ini merupakan transplantasi pertama di Pulau Mangiatan (T-0) yang dilakukan selama empat hari pada tanggal 7 – 10 Juli 2021.
Tim transplantasi karang menyiapkan media/substrat heksagonal berbentuk jaring laba-laba yang terbuat dari bahan besi yang dilapisi oleh pasir. Media ini digunakan untuk melekatkan eksplan (bibit) karang sehat di lokasi transplantasi. Penggunaan media jaring laba-laba ini mengacu pada metode Mars Accelerated Coral Reef Restoration System (MARRS) yang dianggap paling efektif menjaga stabilitas tumbuh hidup terumbu karang di wilayah perairan dengan arus kuat karena mampu menyediakan dasar yang tidak menimbulkan endapan pasir atau substrat lain yang dapat mengganggu pertumbuhan eksplan.
Jumlah media yang digunakan dalam transplantasi karang sebanyak 98 jaring laba-laba dengan jumlah eksplan mencapai 1470 buah. Eksplan yang digunakan berjenis Acropora sp. Eksplan dilekatkan pada media jaring laba-laba di daratan dan dengan cepat dipindahkan ke lokasi transplantasi menggunakan kapal motor milik masyarakat. Tim kemudian melakukan penataan media dan pemeriksaan kesehatan awal eksplan di lokasi transplantasi. Jika terdapat eksplan yang rusak/sakit maka akan dilakukan penyulaman oleh tim transplantasi.
Upaya pemulihan ekosistem melalui kegiatan transplantasi terumbu karang di Taman Nasional Komodo dimulai sejak tahun 2020. Kegiatan transplantasi melibatkan unsur masyarakat sebagai agen pelestari dan penjaga ekosistem di dalam kawasan. Sebanyak 15 orang masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan transplantasi terumbu karang di Pulau Mangiatan. Masyarakat merupakan perwakilan kelompok Masyarakat Mitra Polhut Kampung Papagarang (10 orang), pemilik kapal motor (2 orang), dan mahasiswa Departemen Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (3 orang).
Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang Nistyantara mendukung penuh transplantasi terumbu karang di Pulau Mangiatan dengan berpartisipasi langsung dalam kegiatan. Kepala Balai menekankan pentingnya menjaga kelestarian dan kesehatan ekosistem terumbu karang karena memiliki pengaruh besar bagi kelimpahan populasi makrofauna perairan di dalam dan luar kawasan. Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Komodo (Ande Kefi dan Yunias Jackson Benu) akan melakukan monitoring keberhasilan tumbuh terumbu karang di Pulau Mangiatan bersama dengan Resort Papagarang secara berkala.
Sumber : Balai Taman Nasional Komodo
Penulis: Arif Ardianto Sofian, S.Si. | Penyunting: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S.